Selasa, 06 Desember 2011

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS DI ASIA TERHADAP LULUSAN SARJANA ILMU KOMPUTER DAN TI


Dampak Perdagangan Bebas di Asia Terhadap Lulusan Sarjana Ilmu Komputer atau TI

Perdagangan Bebas adalah Kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau mengganggu ekspor. Kebijakan perdagangan bebas tidak selalu berarti bahwa pemerintah meninggalkan semua kontrol dan pajak impor dan ekspor, melainkan bahwa menahan diri dari tindakan yang khusus dirancang untuk menghambat perdagangan internasional, seperti hambatan tarif, pembatasan mata uang, dan kuota impor.
Kasus teoritis untuk perdagangan bebas didasarkan pada argumen Adam Smith bahwa pembagian kerja antara negara-negara mengarah ke spesialisasi, efisiensi yang lebih besar, dan produksi agregat yang lebih tinggi. Cara untuk mendorong seperti pembagian kerja, Smith percaya, bahwa memungkinkannya negara membuat dan menjual produk apa pun yang dapat bersaing dengan sukses dalam pasar internasional.
Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya, menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti MesirYunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilismeproteksionismeisolasionisme,komunisme dan kebijakan lainnya sepanjang abad.
Teknologi informasi secara sempit dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainnya ; atau dapat juga disebut sebagai sub sistem dari sistem informasi. Akan tetapi, saat ini masyarakat sering menggunakan istilah sistem informasi dan teknologi informasi secara bergantian. Bahkan, pada akhirnya istilah teknologi informasi kini menjadi lebih populer dan mengantikan posisi sistem informasi. Penggunaan istilah yang bergantian ini akan menjadi masalah jika para manajer menyadari perbedaannya. Penekanan tetap terletak pada sistem informasi, yang mencakup aspek yang lebih luas dari teknologi informasi. Teknologi akan tetap menjadi teknologi yang tidak memberikan arti kepada perusahaan kecuali disesuaikan dengan aspek perusahaan lainnya\" k.y\xek strategi perusahaan. Oleh karena itu TI bukan hanya sekedar perangkat keras dan perangkat lunak tetapi mencakup perpaduan antara pengetahuan, metode dan teknik dalam menggunakan informasi dalam dunia bisnis.
Aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial. Namun, lemahnya infrastruktur dan kelangkaan SDM merupakan penyebab utama lambannya bisnis IT. Makalah ini akan menitikberatkan pembahasan pada aspek SDM. Langkanya SDM IT yang handal merupakan masalah utama di seluruh dunia. Kelangkaan ini disebabkan meledaknya bisnis yang berbasis IT (dan khususnya bisnis yang berbasis Internet). Bahkan di Asia terjadi krisis SDM IT di Singapura dan termasuk di Indonesia. Adanya perdagangan bebas seperti AFTA juga akan mengancam lahan pekerjaan di Indonesia apabila SDM kita tidak kita persiapkan. India dan Cina merupakan dua raksasa yang sanggup menembus Indonesia.

Meluasnya penerapan TI di Asia, tentunya mempunyai dampak khusus pada profesi akuntan. Hal-hal berikut ini mungkin dapat dijadikan bahan pemikiran :
1.  Akuntan tidak dapat lagi memfokuskan dirinya hanya pada masalah sekitar akuntansi. Pengetahuan mengenai TI mulai harus dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah information literacy yang perlu ditingkatkan agar pemanfaatan TI dapat dioptimalkan. Pengetahuan mengenai TI ini tidak sekedar pengetahuan secara teknis akan tetapi lebih pada kekuatannya secara strategis.
2. Akuntan diharapkan kontribusinya dalam penentuan startegi perusahaan dengan melakukan analisa terhadap aktivitas perusahaan. Ketelitian terhadap perhitungan return on investment dan cost / benefit analysis akan membantu pengambilan keputusan oleh top manajemen agar mereka tidak terlalu terpaku pada investasi awal yang besar.
3. Akuntan diharapkan pemahamannya terhadap kekuatan perusahaan yang dihasilkan oleh perpaduan antara strategi bisnis dengan TI. Secara spesifik, strategi cost leadership sangat membutuhkan daya analisa mengenai aktivitas perusahaan dan biaya-biaya yang dilibatkan.
4. Dengan meningkatnya kesadaran TI, diharapkan communication gap yang selama ini sering terjadi dapat berkurang. Tentunya, hal yang sama diharapkan dilaksanakan oleh ahli TI.

Perusahaan-perusahaan di Asia sudah saatnya untuk memikirkan posisi dan peranannya di dalam industri. Sebagai persiapan dalam menghadapi era globalisasi, suatu perusahaan tidak dapat bertahan dengan hanya berorientasi pada pasar domestik. Para eksekutif dapat berinovasi dengan TI dalam menentukan strategi persaingan. Seperti yang dialami oleh perusahaanperusahaan di negara maju, strategi yang ditempuh dalam meningkatkan keuntungan perusahaan sangat mengandalkan kekuatan teknologi informasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar