Selasa, 12 April 2011

HISTORY OF MOBILE PHONES

HISTORY OF MOBILE PHONES
Martin Cooper is the inventor of the mobile phone used by more than a half of the world population. Having two kilograms weight, handset was firstly published in 1973 with the assistance of the Motorola team. When he made the first phone call using a prototype cell phone, he never imagined that homemade devices would succeed one day. It took cost around US$ 1 million to produce the first cell phone. "In 1983, portable phones worth U.S. $ 4 thousand (Rp36 million), equivalent to US$ 10 thousand (Rp90 million) current day".
Cooper said that his team had faced the challenge of how to put all the ingredients in a mobile phone for the first time. But ultimately industrial designers had done a super job and the engineers had completed the first-two-kilogram mobile devices.
A very important material for the first mobile phone was the battery with weight of four or five times the existing mobile phone, and battery life of 20 minutes, but it was not a problem because users would not be using it for that.
After producing mobile phones, the next challenge was to adapt the infrastructure to support mobile phone calls.
"The challenge is creating a network with only need 3 MHz spectrum, equivalent to five TV channels, to be channeled to the whole world". He and his team hoped that someday everyone could have their own handset.
The new generation of so called smart phones have revolutionized the mobile phone industry and changed the way how people use them. Technology applied to the handset has changed the focus of the voice call using to other functions such as portable media player, web browsing and camera.
Along with the development of mobile phones into the fourth generation, with new features at every reform, the inventor of the phone had said that the handset in the future should aim at improving the quality of life of users. "Technology makes life better, more comfortable, safe, educated, entertained and the most makes more productive and healthy".
In terms of physical development of phones that had shrunk from the original size to be smaller, he believed that future users would be able to share with these devices.
"Mobile phones in the long term will be inserted under the skin behind the ear with sophisticated computers that would make the job harder".
INFLUENCE AND EXCESS OF MOBILE PHONE  NOWADAYS

In the high-tech world, the mobile phones have been being an indispensable and inseparable object from our day to day life. The handsets are gaining its importance in today's world because of their communication features, and the attribute of a way of life statement. Therefore, it can be said that mobile phones have turned out to be one of the most popular additions to style statements. These devices can be seen among people of all ages, all over the world. Imagine if many people without a mobile phone, they couldn’t imagine their life would be, both in terms of necessity and a fashion statement as well.
Apart from being a fashion accessory and communication widgets, these phones add to the prestige value. The mobile phones have many other benefits offered to their users such as camera, music player, games, GPS, mobile office and lots more. With the high-end connectivity features, the users can stay connected with the world and dear ones, whenever and wherever possible.

Senin, 11 April 2011

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI


Perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan  ekonomi
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan, model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan suatu aktivitas-aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen : Kekuatan social budaya terdiri dari factor budaya, tingkat social , kelompok anutan(small referebce grups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan psikologi terdiri dari pengalaman belajar,kepribadian , sikap dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi model perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
Pengertian konsumen, konsumsi, dan perilaku konsumen
Dalam ilmu ekonomi mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan, dan memanfaatkan barang atau jasa konsumen biasa memiliki kebiasaan tingkah laku yang berbeda-beda. Adapun konsumen sebagai seorang yang mengkonsumsi barang atau jasa maka konsumsi seseorang itu tergantung pada pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan. Menurut para ahli pengertian perilaku konsumen adalah tingkha laku dari konsumen dimana mereka mengilustrasikan sebagai pembeli. Ada 3 macam pengertian menurut para ahli yaitu :
1.      James F Engle
Perilaku konsumen dapat didefinisikan tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh menggunakan barang-barang jasa dalam ekonomi.
2.      David L Loudon
Perilaku konsumen dapat didefinisikan pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik dilibatkan dalam mengevaluasikan memperoleh menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang jasa.
3.      Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan  hubungan social yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai satu akibat pengalaman dengan produk pelayanan dan sumber-sumber lainnya.
Konsumen akan selalu melakukan kegiatan konsumsi, dimana dalam kegiatan konsumsi tersebut akan ada sesuatu yang diinginkan yaitu utilitas. Konsumen akan berusaha mendapatkan utilitas dari setiap kegiatan konsumsi yang dilakukan, bahkan konsumen akan berusaha agar utilitas yang diperoleh adalah utilitas yang maksimum. Utilitas maksimum adalah suatu kegiatan konsumsi konsumen dalam mencapai keseimbangan pasar yaitu pengorbanan yang dikeluarkan sama atau sebanding dengan utilitas yang didapat dari barang yang dikonsumsi oleh karena itu, utilitas maksimum sering disebut keseimbangan konsumen. Utilitas maksimum dalam mengonsumsi atau menggunakan barang atau jasa dapat diindetifikasi dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan cardinal (utilitas konsumen dapat diukur dengan angka) sedangkan pendekatan konsep marginal utility (MU), pendekatan ordinal (utilitas konsumen dapat dinyatakan melalui dengan tingkat-tingkatan utilitas dari tingkat rendah ke tingkat tinggi), dengan menggunakan konsep indifference curve (konsep kurva indeferen), dan garis anggaran (budget line).
Produsen dalam kegiatan proses produksi, factor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat bergantung pada factor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah factor produksi (input) yang masuk dalam produksi, semakin besar pula jumlah produk(output) yang dihasikan. Hubungan antara factor produksi dan factor dalam proses produksi dapat dituliskan  (Q = F ( P)).
Keterangan :
Q = jumlah produk yang dihasilkan
F = fungsi
P = factor produksi yang masuk dalam proses
Aliran barang dan jasa
Menyajikan model visual perekonomian yang disebut diagram aliran sirkuler (circular flow digram) dalam digram perekonomian memiliki dua tipe pembuat keputusan yaitu rumah tangga dan perusahaan memproduksi barang dan jasa dengan menggunakan berbagai masukan (input), seperti tenaga kerja, tanah, modal (bangunan dan mesin) masukan ini disebut factor produksi dan menggkonsumsi semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Aliran sirkuler diagram adalah gambaran skematik organisai perekonomian keputusan ini dibuat oleh rumah tangga dan perusaha. Seperti, rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di dua jenis pasar. Di  pasar barang dan jasa dimana rumah tangga sebagai pembeli dan perusahaan merupakan penjual, khususnya rumah tangga menbeli barang dan jasa yang diproduksi perusahaan. Di pasar factor produksi dimana rumah tangga merupakan penjual dan perusahaan merupakan pembeli di pasar ini rumah tangga menyediakan masukan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa diagram aliran sirkuler memberikan cara yang sederhana untuk mengorganisasikan semua transaksi perekonomian yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan dalam ekonomi. Adapun garis panah dalam aliran sirkuler ini menggambarkan aliran barang dan jasa antara rumah tangga dan perusahaan. Rumah tangga menjual kegunaan dari tenaga kerja, tanah dan modal mereka kepada perusahaan. Di pasar factor produksi kemudian perusahan menggunakan factor-faktor ini untuk memproduksi barang dan jasa yang hasilnya dijual di pasar kepada rumah tangga, sebagai barang dan jasa dengan demikian factor produksi mengalir dari rumah tangga ke perusahan dan barang jasa mengalir dari perusahan ke rumah tangga. Sedangkan garis panah luar aliran sirkuler ini menggambarkan aliran yang berhubungan dengan uang. Rumah tangga membelanjakan uang untuk membeli barang dan jasa dari perusahan, perusahan menggunakan sebagian penerimaan dan penjualan ini untuk membayar factor-faktor  produksi, seperti upah untuk tenaga kerja mereka, sisanya adalah Laba untuk pemilik perusahan di lain pihak pemilik perusahan sendiri adalah anggota rumah tangga. Dengan demikian pengeluaran untuk barang dan jasa mengalir dari rumah tangga ke peruasahan dan pendapatan dalam bentuk upah sewa dan bunga mengalir dari perusahan ke rumah tangga.
Diagram aliran sirkuler adalah satu model sederhana dari perekonomian, diagram tersebut melepaskan berbagai bagian (detail) yang untuk beberapa tujuan adalah penting. Model aliran sirkuler yang lebih kompleks dan realitas akan mencakup peran pemerintah dan perdagangan internasional. Namun bagian-bagian ini tidak terlalu penting untuk pemahaman dasar bagaimana perekonomian diorganisasian karena kesederhanaanya. Diagram aliran sirkuler berguna untuk diingat ketika berpikir tentang bagaimana unsur-unsur perekonomian dibangun bersama.



Aliaran produksi meningkatnya jumlah factor-faktor produksi dan hasil penjualan output ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatnya factor produksi :
1.      Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian factor jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah)
2.      Produksi jangka panjang, semua factor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai dengan kebutuhan 
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.  Seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan. Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama.





 



Produsen dan Fungsi Produksi

Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
  • Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
  • Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)



Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T          = teknologi (technology)
Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.






Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
  • Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
  • Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
  • Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
  • Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Produksi optimal
            Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisiens apabila dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis:
P= PY.Y – PX.X
Y         : jumlah produksi
PY       : harga produk
X         : factor produksi
PX       : harga factor produksi
Least coast combination
            Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.